Senin, 23 April 2018

PERICYCLIC REAKTIONS : THE DIELS-ALDER REACTION


PERICYCLIC REAKTIONS : THE DIELS-ALDER REACTION
Reaksi pericyclic merupakan suatu reaksi yang dapat terjadi melalui proses bersama (concerted process) hal ini dapat berlangsung melalui keadaan transisi siklik. "Concerted" sendiri berarti bahwa semua perubahan ikatan itu terjadi secara simultan dengan katalain tidak ada intermediet yang terlibat. Ada 3 kelas utama dalam reaksi perisiklik yakni electrocyclic reaction, cycloadditions (the diels – alder reaction), dan sigmatropic rearrangements.
Reaksi sikloadisi adalah suatu reaksi pada dua molekultak jenuh yang mengalami suatu reaksi adisi untukmenghasilkan produk siklik.Dua molekul bergabung membentuk sebuah cincin. Dalam reaksi ini dua ikatan pi diubah menjadi ikatan sigma.Contoh reaksi sikloadisi ialah reaksi Diels-Alder.
A.     Pengertian Pereaksi Diels-Alder
Reaksi Diels-Alder merupakan suatu reaksi kimia organik antara diena terkonjugasi dengan alkena tersubstitusi, umumnya dinamakan sebagai dienofil, membentuk sikloheksena tersubstitusi. Reaksi ini dapat berjalan bahkan jika beberapa atom dari cincin yang terbentuk bukanlah karbon. Beberapa reaksi Diels-Alder adalah reversibel, dengan reaksi dekomposisi dari sistem siklik dinamakan reaksi Retro-Diels-Alder. Reaksi retro ini umumnya terlihat pada saat analisis produk reaksi Diels-Alder menggunakan spektrometri massa.
Reaksi Diels Alder merupakan reaksi sikloadisi yang bergantung pada suhu dan mekanismenya melibatkan tumpang tindih antara orbital sigma dan orbital pi. Reaksi ini terjadi antara molekul dengan dua ikatan rangkap dua terkonjugasi (diena) dan molekul dengan satu ikatan rangkap dua (dienofil) serta menghasilkan dua ikatan karbon-karbon yang baru dan satu molekul sikoheksana yang tidak jenuh dalam satu langkah. 
Gambar 1. Reaksi Dies-Alder
Dua ikatan reaktan yang sederhana bersatu melalui keadaan transisi siklik dan dua ikatan karbon baru terbentuk pada saat yang sama. Pada keadaan transisi Diels-Alder, dua karbon alkena dan karbon 1,4 pada diena terhibridisasi ulang dari sp2 menjadi sp3 untuk membentuk dua ikatan tungggal baru, sehingga karbon 2,3 pada diena terhibridisasi sp2 membentuk ikatan rangkap baru pada produk sikloheksena (Mc Murry, 2008).
Gambar 2. Perubahan hibridisasi pada reaksi Diels – Alder
Saat diena berbentuk siklik, maka produk bisiklik akan diperoleh dalam reaksi Diels-Alder. Faktanya, reaksi ini adalah salah satu cara terbaik untuk membuat senyawa bisiklik. Berikut ini beberapa Contoh dienofil yang sering digunakan dalam reaksi Diels – Alder :
Gambar 3. Pembentukan senyawa bisiklik dengan reaksi Diels – Alder
B.  Pengaruh Konformasi Diena pada Reaksi Diels – Alder
Reaksi Diels-Alder mengubah senyawa rantai terbuka menjadi senyawa siklik, sehingga penggunaan rumus garis akan sangat memudahkan untuk menyatakan persenyawaan rantai-rantai karbon dalam reaksi. Rumus garis analog dengan rumus segi banyak yang menyatakan cincin. Rumus struktur atau rumus garis dari suatu senyawa kimia adalah representasi grafis dari struktur molekul, yang menunjukkan bagaimana atom tersusun (Raymond, 2005). Contoh penggunaan rumus garis dalam konformasi molekul adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Penulisan rumus garis dalam konformasi molekul
Konformasi molekul untuk diena konjugasi digunakan istilah s-cis dan s-trans. Awalan s- menunjukkan geometri di sekitar ikatan tunggal (single) pusatlah yang menentukan konfomasi molekul. Untuk senyawa rantai terbuka, rumus-rumus ini tidaklah menyatakan isomer yang sebenarnya melainkan hanya konformer. Hal ini karena hanya rotasi ikatan sigma saja yang diperlukan untuk mengubah satu menjadi yang lain (Fessenden & Fessenden, 1999).
            Dalam reaksi Diels – Alder, diena harus memiliki konformasi s-cis, bukan s-trans. Akan tetapi hasil yang diperoleh dari eksperimen membuktikan bahwa diena tertutup dengan konformasi  s-trans akan memiliki sifat yang tidak reaktif dalam reaksi Diels–Alder. Pada keadaan transisi reaksi Diels-Alder, diena dan dienofil saling mendekat pada bidang datar paralel. Karena Dalam reaksi Diels-Alder, diena harus memiliki konformasi s-cis, bukan s-trans. Dalam beberapa struktur (seperti 1,3-butadiena), konformer s-cis dan s-trans mudah diubah dari satu menjadi yang lain. Dalam sistem diena lain (seperti dalam sistem cincin), isomer s-trans tak dapat bereaksi.
C.    Stereokimia Reaksi Diels-Alder
Ketika diena dan dienofil bereaksi dalam reaksi Diels-Alder, terbentuklah sebuah senyawa stereokimia karena kedua reaktan tersebut saling mendekat dari dua arah yang berbeda. Jenis pendekatan ini memungkinkan awan elektron dari dua komponen akan saling tumpang tindih dan membentuk ikatan produk yang lebih stabil. Bentuk stereokimia dari molekul produk ada 2 jenis yaitu : dienofil yang mensubstitusi berada pada posisi berlawanan dengan diena (cis) yang akan menghasilkan produk adisi “endo  dan dienofil yang mensubstitusi berada pada posisi sepihak dengan diena (trans) akan menghasilkan produk adisi “exo".
Produk “endo” pada reaksi Diels-Alder, subtituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang dekat dengan ikatan rangkap diena, sedangkan pada produk “exo”, subtituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang  jauh dengan  ikatan rangkap diena.
Pada umumnya reaksi Diels-Alder terjadi dengan diena berada pada konformasi cis atau endo, diena dalam konformasi trans seringkali menjadi susah bereaksi dengan dienofil atau bahkan tidak bereaksi. Hal ini terjadi karena kemungkinan terjadinya tumpang tindih antara orbital pi dari diena dalam konformasi trans dengan orbital pi dari dienofil terlalu kecil meskipun energi yang dimiliki bentuk trans lebih kecil tetapi tidak mampu untuk berlangsungnya reaksi Diels-Alder. Dan orbital pi dari diena pada konformasi cis lebih mudah membentuk ikatan dan tanpa ada halangan sterik yang berarti dibandingkan diena pada bentuk trans (Wade, 2006).
Pertanyaan !!!
1.    

1.    Mengapa pada diena harus memiliki konformasi s-cis agar dapat berlangsung reaksi Diels-Alder ?
2.    Mengapa pada etilena reaksi diels-alder berjalan lambat ?
3.    Mengapa dilakukan reaksi diels-alder ?




DAFTAR PUSTAKA
 Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 1999.  Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga. Jilid 5.  Jakarta : Erlangga. 
Raymond, C. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1 (edisi ke-3rd). Jakarta: Erlangga.
Mc Murry, J.  2008. Organic Chemistry. 7th edition. Graphic World Inc. p. 440469.
Wade, L.G. (2006). Organic Chemistry. Sixth edition. New Jersey : Pearson Education International.

36 komentar:

  1. terimakasih lika,
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  2. terimakasih
    menurut saya
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  3. Haiii lika,
    Aku akan menabur bungaa di blog mu 🌼🌼🌼 agar sinyalnya bagusss..

    Oh yaa ak koment dlu ya

    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  4. 1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  5. 2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  6. 2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  7. Hai likakuuu
    Saya akan menjawab :
    1. Pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    Sehingga konformasi s-cis lebih memungkinkan.

    2. Karena pada etilena tidak terdapat substituen sehingga karbon kurang terpolarisasi.

    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus

  8. Saya harap jawaban saya tidak melanggar UU etik prihal sosmed heheh .
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  9. terimakasih
    menurut saya
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  10. 2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  11. Hai likakuuu
    Saya akan menjawab :
    1. Pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    Sehingga konformasi s-cis lebih memungkinkan.

    BalasHapus
  12. Hayy lika wah akhirnya posting juga😍
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  13. 1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  14. terimakasih
    menurut saya
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.

    BalasHapus
  15. Terima kasih atas materinya lika, menurut saya reaksi etilena berjlan lambat dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  16. Materi yang menarik Lika,
    1. Pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    Sehingga konformasi s-cis lebih memungkinkan.

    BalasHapus
  17. Halo likakuu dari malam tadi nyariin postingannya akhirnya posting jugaa. Materinya menarik sekali dan penjelasannya juga jelas. Baiklah jawaban dari pertanyaan lika adalah:
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.
    Semoga membantu yaa lika

    BalasHapus
  18. Terimakasih wukhoidatul,
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  19. Menurut saya untuk jawaban no. 2 pada etilena reaksi diels-alder berjalan lambat Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  20. hai Lika , menurut saya :
    1. Mengapa pada diena harus memiliki konformasi s-cis agar dapat berlangsung reaksi Diels-Alder ? itu karena anya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.

    2. Mengapa pada etilena reaksi diels-alder berjalan lambat ?
    hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  21. Hai lika
    2. hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  22. 1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  23. terimakasih pemaparannya
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  24. 2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  25. 2. Karna etilena tidak memiliki gugus substituen penarik elektron sehingga karbon ikatan rangkapnya kurang terpolarisasi positif.

    BalasHapus
  26. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami

    BalasHapus
  27. 1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  28. 1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  29. Assalamualikum lika. Saya akan mencoba mnjawab pertanyaannya. Semoga bisa membantu. Menurut saya :
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.
    Terimakasih. Wassalamualaikum.

    BalasHapus
  30. Hai lika, menurut saya
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  31. Menurut saya karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  32. Haii kak lika
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  33. 1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  34. pertanyaan kedua Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus
  35. 1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.
    3. Untuk memanfaatkan sifat stereospesifiknya yakni dalam prembentukan produk tunggal stereoisomer sehingga stereokimia dari senyawanya tetap dipertahankan.

    BalasHapus
  36. Terimakasih kak wukhoidatul,
    1. Karena hanya pada konformasi s-cis, posisi karbon 1 dan 4 diena cukup dekat untuk bereaksi melalui keadaan transisi siklik. Dan dalam konformasi s-trans, ujung pasangan diena terlalu jauh untuk tumpang tindih dengan orbital p dienofil.
    2. Hal ini dikarenakan etilena hanya memiliki 1 pasang ikatan dan oleh karenanya tidak ada gugus subtituen yang berlaku sebagai penarik elektron, oleh karena itu akan mengakibatkan ikatan rangkap pada etilena akan mengalami kekurangan elektron jika dilakukan reaksi tersebut.

    BalasHapus

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS (Mempertimbangkan Stereokimia Dalam Merancang Suatu Sintesis ) Sintesis adalah proses ...